Sabtu, 06 Oktober 2012

Percaya Pada Kekuatan Cinta (Part 5)

    Sorot matanya menuju arah kardus bekas, dimana memang semua barangkenangan bersamanya telah disimpan dikardus lepek itu. Tangannya seolah menuntunnya untuk melihat dan menyentuh kardus itu. Jemari lentik tangannya melihat-lihat dan menemukan barang yang tak pernah ia lupakan dan selalu ingat jika melihat barang itu. Tak lain itu adalah....lagu ciptaan Rendy untuknya. Entah mengapa Meisya selalu menangis, batinnya seperti teriris pisau tajam jika melihat lirik dari lagu tersebut. Meisya sempat membaca dan menyanyikan sedikit lagu Randy yang dipersembahkan untuknya.
    Beberapa jam kemudian kardus tak karuan dan acak-acakan karena ulah Meisya. Meisya mencari cincin yang dulu dibelinya, hingga mengobrak- abrik kardus itu. Mustahil ternyata cincin itu hilang!!!!! Rasa sesal selalu tiba di akhir memang. Melihat tingkahnya yang aneh Ibu Meisya menegur.
“Cari apa kamu Meisya? Sampe lihat tuh kardus itu berserakan dimana-mana” Tegur Ibu sedikit marah padanya.
“Eh..ibuu..hmmm engga kok, Meisya gak cari apa-apa!” Meisya seperti salah tingkah ketika ditegur oleh Ibunya.
“Ya sudah..sana mandi, acara beres-beresnya udah kan? “ Tanya Ibu.
“Iya..iya Bu..sebentar” Gerutunya.
    Hari itu memang hari libur, membereskan rumah sudah itu sudah rutinitas di keluarga Meisya. Tapi memang aneh dengan Meisya hari ini, biasanya kalau pulang dari kost an ke rumah dia tidak pernah membereskan kardus lapuk itu bahkan meliriknyapun tidak. Tapi kok sekarang jadi pergi ke gudang yah untuk memilih-milih barang kenangan masalalunya. Tapi memang benar seperti ada energi yang membawanya kedalam kenangan masalalunya, siapa lagi kalau bukan Rendy. Entahlah, biasanya dia belum pernah se semangat ini mencari kenangan-kenangan masalalunya.
    Wajahnya kian berseri, segar, rambutnya basah habis di shampo, yaah rupanya Meisya baru selesai mandi. Dengan menenteng handuk dikepalanya dan memainkan ponsel ditangannya. Lalu tak lama dia malah membayangkan sosok Rendy, yang memang selalu terbayang olehnya dan takkan pernah hilang dibenaknya. Sudah lama memang tak ada kabar dari Rendy, rupanya dia sibuk dengan kuliahnya dan mungkin sibuk juga dengan pekerjaan barunya. Tapi tak disangka seketika ponsel Meisya berdering.
    Dengan cepat ia mengangkatnya, tapi tak ada nama kontak disitu. Hanya ada suara yang tak asing ditelinganya.
    “Hallo..Mei..” Seorang pria rupanya.
    “Hallo...siapa ini?” Tanya Meisya yang setengah bingung.
    “Udah lupa nih sama suara aku???” jawab Rendy.
    “Seriusan ya..ini dengan siapa? Aku lagi gak mau becanda nih” Gerutu Mesiya.
    “Oke Nona cantik..ini aku Rendy..” Timpalnya menyebalkan.
    “What?? Kok tau nomer aku sih?” Meisya bingung, kenapa Rendy mengetahui nomernya.
    “Tauuu dong...tapi kamu seneng kan di telepon sama aku? Jujur deh Mei..kamu kangen kan sama aku ya hayoo..?” Balasnya lagi sambil cekikikan.
    “Enggak...” jawabnya dengan lurus.
    “Alah...disitu bilang engga, pasti hatinya ngangguk tuh” Rendy terus menggodanya.
    “Apasih..brisikk tau!” Meisya sedikit kesal rupanya.
    “ Jangan marah dong..aku becanda, gapapa kok gak kangen sama aku juga, kalo aku kangenn banget sama kamu Mei..” Balasnya dengan manis.
    “Hmm..gombal, terus mau apa lagi??” Tanya Meisya singkat.
    “Aku cuma mau ngasih tau, kalo aku lagi ada di rumah nih. Kamu juga lagi pulang kerumah kan Mei..” Rendy menjelaskan bahwa dia sedang ada dirumah.
    “Oh..terus pulangnya kapan? Iya aku juga lagi ada dirumah” Gerutu Meisya.
    “Paling hari minggu deh, lumayan dua hari di rumah Mei..kalo kamu?”  Tanya Rendy pada Meisya, dia memang sangat peduli terhadap Meisya.
    “Gatau..kayaknya besok juga udah pulang Ren..”
    Yah..sekitar satu jam mereka bercengkrama menghilangkan rindu walau hanya dalam ponsel. Rendy ternyata lagi ada dirumahnya dan Meisyapun lagi ada dirumah, katanya Rendy rindu banget sama Meisya. Padahal kemaren pas Lebaran dia silatuhrrahim ke rumahnya Meisya. Randy memang seorang pria yang begitu penyayang, pengertian, baik hati, dan bisa bikin Meisya tersenyum. Tapi saat Meisya melihat layar ponselnya dan memikirkan Rendy, Rendy langsung menelpon Meisya. Sering sekali hal-hal kecil yang tak disengaja datang ke Meisya dan Rendy. Mungkin karena ikatan batin mereka sangat kuat.
    Tapi walaupun sama-sama pada pulang ke rumah, mereka tidak bisa bertemu secara tatap muka. Karena Meisya  harus kuliah lagi, dan Rendy hanya mengatakan lewat pesan nya.

Aku juga sekarang berangkat kuliah lagi : )
Jaga diri baik-baik yah disana, jangan nakal : )
Love you..

    Walaupun hanya beberapa kalimat itu sangat berarti bagi Meisya, entah mengapa semakin Meisya melupakan Randy semakin kuat juga ikatan itu. Memang tak ada yang harus menyalahkan Cinta, karena cinta itu hanya titipan dari Tuhan. Tapi kita pun harus yakin dan percaya pada kekuatan cinta yang diberikan dariNya.

                                                  
                                                                            Percaya Pada Kekuatan Cinta (Part-5)
                                                           Lanjut ke part- 6 oke, tunggu kisahnya seperti apa hhe...

1 komentar:

ndi17.blogspot.com mengatakan...

dtang ke blog aq yah, lalu like
makasih :D