Clean Retina Free Responsive Blogger ThemeFree Premium Blogger Themes form NewBloggerThemes.com

Senin, 11 Juni 2012

KEPINGAN HIDUP

            Awal dimana aku dilahirkan ke dunia, hidupku sudah gelap senyap tanpa senyum , terlantar tinggal di gubuk bersama ibu ku yang berdagang setiap hari di pasar .Aku anak tunggal terlahir tanpa bapak, sungguh malang nasib ini . Hingga seketika aku bertanya pada ibu ,aku anak siapa ??? bapakku siapa ibu?????? Entahlah ibu hanya menjawab “bapakmu masih ada , tapi  sudah tidak peduli kepada kita “.Kata-kata yang semakin membuatku penasaran untuk mencari bapak dan ingin bertemu dengannya.
             Usiaku 7 tahun , dimana teman-temanku sudah masuk SR ( Sekolah rakyat) , dan malang lagi nasibku. Aku tidak bersekolah seperti teman-teman sebaya ku.Yang bisa kulakukan hanya bekerja membantu ibu di pasar.Oh iya Aku belum memperkenalkan namaku, namaku Arya .
             Seketika aku pulang dari pasar membantu ibu , aku  bertemu dengan seorang bapak-bapak yang tegap dan gagah sedang berdagang juga , dan ciri-cirinya seperti bapakku .Aku menemuinya.
“pak...lihatlah ,ini anakmu sudah besar..” (sambil memeluk )
“DIAM KAMU! KAMU BUKAN ANAKKU.. SANA PERGI !! “( bapak tak mau melirikku)
            Aku tak kuat menahan air mata , aku menangis pada ibu . Ibu hanya bisa memelukku dan mencium keningku , lalu ibu sambil mengelus rambutku .
 “ maafkan ibu arya, ibu belum pernah membahagiakanmu , entahlah aku ini ibu seperti apa!!!” akupun menjawab .
“tidak bu , ibu tak salah ! bapak yang salah , kenapa bapak meninggalkan kita “
            Dikala itu hujan sangat deras ,bilik rumah ku basah bahkan air hujanpun masuk merembes masuk kedalam bilik. Ibuku menangis , disaat usiaku 7 tahun aku harus ke luar rumah dan membetulakn kenteng-kenteng yang bocor di rumah .Tapi itu sudah biasa kulakukan , dari sejak lahir aku hanya hidup bersama ibu , kakek dan nenekku sudah lama tiada.
***
Ketika ibu menikah lagi
           Hari itu memang hari yang sangat bahagia untuk ibu dan aku , seorang bapak muda yang berbaik hati menikahi dan mau mengajak kita untuk tinggal di rumahnya . Pernikahan yang sangat sederhana , tanpa barang apa-apa. Yang ku ingat hanya satu Al-Qur’an dengan mukena . Aku tinggal di sebuah rumah sederhana , tidur di lantai dan tanpa alas . Tetapi aku tetap bersyukur .Bapak bekerja sebagai kuli , aku pun ikut bersama bapak ku . Ketika itu usiaku 10 tahun .
          Terkadang akupun ikut bapak menjadi kuli pasar .Ibuku sedang hamil tua, setiap hari bapak dan aku mencari uang untuk hidup walupun itu tak cukup. Adikku yang pertama lahir dan di beri nama hamdan .Ketika hamdan lahir ibuku berubah ,sudah tak peduli kepadaku lagi . Sekarang terasa menjadi anak tiri itu seperti apa, sungguh pahit hidupku ini.Tapi tetap aku selalu bersyukur. Ketika hamdan sudah usia 7 tahun dan aku berumur 17 tahun , aku sudah dewasa . Adikku ada 3 , yang paling bungsu itu perempuan . Hamdan sudah masuk SR (sekolah rakyat) , tapi aku masih berjuang untuk mencari uang . Membawa kayu , menjadi kuli di pasar dll. Sedangkan bapak dan ibu sudah tak bisa kerja dan hanya di rumah saja . Bisa di bilang aku tulang pungguh keluarga . Dari kecil hingga dewasa seperti ini , aku belum pernah merasakan bangku sekolah .Aku tidak bisa membaca .
         Setiap hari aku bekerja , hingga pada waktu makan . Yang masih ku ingat adalah , aku hanya di kasih tempe 1 dan nasi yang sudah kering . Ibu dan bapak mengutamakan untuk adik-adikku .Entahlah aku tidak bisa mengeluh memang inilah kehidupan ,aku harus bisa lalui semua ini. Terkadang badan ku pegal , kaki ku lecet dan bahuku kaku untuk di gerakan.
***
Ketika ibu dan bapak sudah tak ada lagi di dunia
         Ibu dan bapak sudah tak ada , aku harus berjuang dan meyekolahkan ketiga adikku.Terkadang aku lelah menghadapi kehidupan ini , aku ingin mati saja . Kedua orang tua ku sudah tak ada untuk selamanya .Tapi keadaan ini membuatku kuat , usiaku sudah 25 tahun. Aku tetap masih mencari uang , dan menjadi karyawan di toko yang ada di pasar. Sedangkan adik-adikku masih bersekolah .
        Hamdan adik pertamaku , berusia 19 tahun dan membantu aku bekerja . sedangkan adik-adikku yang lain masih bersekolah. Aku tak bisa membiayai dia sampe SMA . karena biaya nya sangat mahal . Untuk makan saja kami masih di beri oleh bos ku . Aku bekerja di toko cina .
***
Ketika perjuangan hidupku di mulai
       Aku tak percaya , ternyata masih ada orang yang mau menikah dengan ku .Yang buta huruf tak bisa membaca .Ketika usiaku 27 tahun aku menikah dengan seorang gadis yang bernama saidah , dia sangatlah baik dan cantik yang bisa menerima aku apa adanya .Aku sungguh beruntung . Awal kenal dengan saidah yaitu ketika aku bertemu di toko , ketika dia membeli sembako. Dan sekarang sudah menjadi istri di kehidupanku. Adik-adikku masih tinggal bersamaku dan saidah di rumah sepetak ini . Walau pun rumah ini kecil dan hanya berapa petak saja , tapi ini hasil buah usahaku .
       Sekarang aku sudah tidak kerja lagi di koko cina ini , tapi aku dan saidah membuka toko warung nasi yang modal nya di kasih oleh koko cina . Dia sangat lah baik padaku , sekarang perjuangan hidupku di mulai.
Ketika aku sudah menimang bayi dari saidah , aku mempunyai anak pertama dia sangatlah lucu .Aku semakin semangat untuk berdagang , alhamdulillah warung nasi ku sangatlah laku . Dan para pelangganku bilang seperti ini.
“arya , memang benar pasakan istrimu enak sekali !”
“terima kasih , dia berguru pada ku..” (canda ku)
“alah kau.. ini , sukses kali kau hingga membuka warung nasi yang banyak pelanggan!”
“iya , alhamdulillah ..bagaimana dengan usaha kau ini??? “ (aku bertanya )
“aaaaah.. entahlah aku sepi saja !”
         Dia adalah teman seperjuanganku dahulu ketika aku masih bekerja menjadi kuli di pasar.Dia sahabatku , yang sampai sekarang masih berjuang bersama .
Ketika usia anakku mulai beranjak 5 tahun , dia sudah ikut bersama aku dan saidah di pasar .Dan sekarang saidah sedang hamil tua mengandung anakku yang ke 2.Lahirlah anakku yang kedua , laki-laki lagi ternyata . Aku sangat bersyukur pada Allah, atas nikmat ini . Mungkin inilah buah hasil dari kerja keras ku dulu.Semenjak kelahiran anakku yang kedua alhamdulillah rejeki semakin banyak. Pelanggan di warung nasiku semakin menambah, selain berjualan nasi aku bersama saidah berjualan buah-buahan dll.
***
Ketika kebahagiaan semakin dekat
        Aku sangat bahagia , saidah melahirkan lagi anak kami yang ketiga dan laki-laki lagi anak kami. Kebahagian yang sungguh tak terhingga, rejeki samakin menambah. Dia sangatlah lucu . Anak pertama kami ,ku sekolahkan di SMP di cirebon karena saidah punya sodara di sana ,jadi ku titipkan dia di sana . Anak yang kedua sangatlah cerdas , aku sangat bersyukur dengan keadaan ini . Dia selalu pertama juara di kelas, tak tau dia seperti siapa cerdas. Padahal bapaknya yaitu saya tidak bisa membaca dan menulis , bahkan buta huruf. Kadang suka tak percaya.Dan anak yang ketiga masih sekolah di SD dia penurut sekali orang nya ,jika di suruh oleh saidah ke pasar membeli daging dia menurut saja .
       Aku pikir sudah cukup saidah memberi anak-anak yang shaleh , walaupun aku kekeh ingin mempunyai dan menimang anak perempuan .karena semua anak-anakku laki-laki.Dan akhirnya saidah hamil lagi dan alhamdulillah kita mempunyai anak perempuan yang sangat cantik .Dia anak bungsu kami , kita semua sekeluarga sangat menyayanginya. Dia paling kecil diantara kami semua. Sungguh aku sangat bersyukur, tak ada hentinya aku bersyukur padaNya.
***

Ketika anak-anakku sudah dewasa dan aku sudah menjadi renta
     Sekarang anak-anakku sudah dewasa, anak yang pertama sudah mempunyai istri dan melanjutkan ku menjadi pedagang nasi di pasar. Sekarang saidah sudah menunggu di rumah ,paling dia hanya memasak saja di rumah.Anakku yang kedua sudah menjadi Dosen , aku sangat bangga . Dan anakku yang ketiga sudah menjadi PNS , yang bekerja di Pertimbangan.Dan si bungsu anak perempuanku sedang menyusun skripsi . Sebuah kebanggaan bagiku , serasa ini mimpi . Mungkin ini buah dari hasil pahitku dulu , yang mana sampe sekarang aku tak bisa membaca dan menulis .Memegang pulpen saja aku gemetar , tapi aku tak kecil hati . Dengan melihat anak-anakku berhasil dan sukses itu sudah membuatku bahagia.
    Saidah , ya saidah sekarang sudah sering sakit-sakitan , akupun sama sekarang menjadi tua renta tak berdaya .Tapi dalam hati kecilku tetap masih ada semangat untuk mencari uang , aku tak mau menyusahkan anak-anakku dan menantuku.
    Setelah lama menunggu cucu dari anak pertama ku , lahirlah bayi mungil anak dari menantu pertamaku. Dia sangatlah lucu , sewaktu anakku berdagang aku selalu mengasuh cucu ku .Dia sangatlah menurut padaku , bahkan aku selalu menpesialkan cucu ku karena dia cucu pertamaku .Dan bisa terbayang betapa bahagianya jika mempunyai cucu pertama.
***
Ketika aku masih bisa melihat anak bungsuku wisuda
    Hari itu anak bungsu ku sangatlah gagah , cantik pula .Dia memakai baju wisuda. Aku dan ketiga adikku beserta saidah ,anak-anakku , cucu-cucuku dan menantu-menantuku melihat wisuda anak bungsu ku. Walaupun aku sudah  tua renta , tetapi aku dan saidah hadir dalam wisuda itu.
    Ketika itu anak perempuan ku menangis dan memelukku , dia berterima kasih kepadaku dan saidah serta berterima kasih kepada kakak-kakak laki-lakinya.
“bapak makasih atas semua nya , maaf aku tidak bisa membalas.” (sambil menangis)
“sudah tak perlu menangis , memang ini kewajiban kami sebagai orang tuamu.”
“ibu , terima kasih atas semua kasih sayangmu.” (mencium saidah)
“ iya anakku , memang sudah itu kewajibanku menyayangimu sampai akhir hayatku.”
“kakak makasih sudah menjaga ku .”( sambil memeluk kakak-kakaknya)
“iya de , sukses buat kamu yang kami bisa adalah hanya menjagamu dan mendoakanmu.”
    Akupun menangis haru , melihat anak-anak dan istriku menangis . Aku sangat beruntung mempunyai ini. Tapi percayalah , walau sekarang harta ku berlimpah .Tetap harta yang paling kujaga adalah “anak” karena mereka yang paling tak ternilai harganya.
***
Ketika mataku harus terpejam selamanya
    Ini takdir , semua orang pasti akan mengalaminya . Aku meninggal akibat penyakit yang di deritaku yaitu srouke. Aku meninggalkan anak-anak ,saidah yang sudah tua renta dan sering sakit . Dan meninggalkan cucu-cucu yang masih kecil , yang sangat lucu dan aku masih ingin menimang nya.
    Tapi ini sudah takdir , tak bisa ku mengelak nya . Tetapi aku beruntung aku meninggalkan mereka aku sudah memberikan kebahagian untuk mereka. Sekarang saidah tinggal bersama anak bungsuku dan anak bungsuku sudah mempunyai suami dan anak pertamanya yang sangat lucu. Anak pertamaku tinggal bersama istrinya dan melanjutkan sebagai berdagang, anak kedua dan ketiga pun sama tinggal bersama istri-istrinya .
    Dan ketiga adik-adik ku sudah tak ada , mereka sama sepertiku mempunya anak,cucu dan menantu . Sampai kapanpun anak adalah hal yang paling utama, aku bisa seperti ini karena anak . Walaupun aku tak bisa menulis dan membaca , asal anak cucu ku bisa menulis dan membaca bahkan bersekolah tinggi .Itu cita-citaku dan alhamdulillah bisa ku capai karena kegigihan , dan tentunya kerja keras . Dan aku selalu bersan pada anak cucu-cucuku untuk mempunyai sifat 3 , yaitu harus mempunyai sifat baik, jujur dan selalu kerja keras untuk menggapai hal apapun.Karena orang yang selalu jujur akan selalu dimudahkan dalam segala hal apapun.
***
                                                                                                                                                    SELESAI
Catatan     : Ini adalah kisah nyata ,yang kujadikan sebagai motivasi untukku(si penulis) .Sebuah Perjuangan tulus tanpa lelah dari seorang laki-laki, yang akan menjadi seorang pemimpin dalam keluarganya .Yang bertanggung jawab untuk mencari makan untuk anak-anaknya.Dan jangan pernah kalian menyepelekan orang tua , karena menurutku orang tua , kakak bahkan orang di sekitar kita adalah orang yang membuat kita kuat dalam menghadapi kehidupan ini.Tanpa orang tua kita bukan apa-apa, jika kalian masih punya orang tua sayangilah orang tua kalian.Rawatlah seperti orang tua merawat kalian ketika kecil.Dan jika orang kalian sudah tak ada tetaplah kirim do’a untuk orang tua kalian. Karena yakinlah orang tua kalian ketika kalian jauh dari mereka,mereka selalu mendoakan kalian . 

 http://hanihasyarizqiani.blogspot.com/