Sabtu, 10 September 2011

Riedl: Wim Tidak Layak Melatih Timnas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,Usai didepak dari jabatan pelatih timnas Indonesia oleh rezim PSSI anyar, Alfred Riedl sempat memosisikan diri di pihak netral terhadap sang suksesor, Wim Rijsbergen.

Namun, dengan catatan Tim Merah-Putih yang melempem di tangan pria Belanda berusia 59 tahun itu, kalah beruntun di tiga partai terakhir -- satu di laga ujicoba kontra Yordania dan sisanya di kualifikasi Piala Dunia 2014, ditambah sikapnya yang keras terhadap Firman Utina cs., Riedl pun tak segan mencap Wim tak pantas menangani Indonesia.
Opini tersebut diungkapkan Rield dalam wawancara dengan pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia, Bima Said, Kamis (8/9).
Selain itu, eks arsitek Vietnam dan Laos itu juga menyampaikan perkembangan upayanya dalam kasus melawan PSSI yang dianggap banyak pihak tak punya alasan kuat memecatnya.
Namun, meski telah dikecewakan, Riedl ternyata tak menutup pintu terhadap probabilitas kembali menangani Tim Garuda. Berikut kutipan wawancaranya:
GOAL.com: Bagaimana tanggapan Anda terhadap kekalahan yang dialami Indonesia dari Iran dan Bahrain?
Alfred Riedl: Saya hanya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Bahrain. Mereka bermain tanpa inspirasi, spirit dan lemah secara taktis.
GOAL.com: Anda memilih pemain-pemain ini sebelum timnas ditangani Wim Rijsbergen. Dari dua kekalahan tersebut, apa yang berubah dari permainan timnas?
Alfred Riedl: Hampir semua pemain saya pilih karena mereka yang terbaik di Indonesia - pemain yang sama yang lolos melawan Turkmenistan. Tentunya bisa mengganti dua atau tiga pemain dengan yang lain tapi tidak lebih dari itu. Pertanyaannya adalah, apa yang dilakukan staf pelatih dengan para pemain? Bagaimana mereka mengatasi tekanan terhadap pemain, dan lain-lain? Banyak hal yang perlu dipertanyakan kepada pelatih dan staf teknisnya.
GOAL.com: Apa tanggapan Anda mengenai pernyataan Wim Rijsbergen usai pertandingan melawan Bahrain, yang menyebut pemain-pemain Indonesia yang Anda pilih tidak siap di level internasional?
Alfred Riedl: Hal itu tergantung pemahaman Anda terhadap level internasional. Dia harus melatih dan membimbing timnas Indonesia. Tim ini bukan Jerman atau Belanda! Dia harus tahu di mana dia bekerja! Minimal para suporter ingin melihat pemain berlari dan berjuang.
GOAL.com: Apa komentar Anda tentang sikap Wim yang menyalahkan para pemain timnas usai kekalahan dari Bahrain?
Alfred Riedl: Ketika Rijsbergen ditunjuk [sebagai pelatih timnas], saya bersikap netral terhadap pelatih baru. Tapi, saya mendengar dari berbagai saksi bahwa pelatih menghina pemain saat turun minum melawan Bahrain. Dia berteriak "f*ck you all, apabila kalian tidak bermain baik di babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini" [If you don't play better in the second half I will kick all of you out.] Bukan main tapi sungguh nyata! Daripada memberi semangat kepada para pemain usai tertinggal 1-0, dia malah menghina mereka. Di Eropa, [kalau seperti itu] Anda bisa langsung dipecat, atau pemain memukul Anda! Setelah itu saya tidak lagi berpihak pada Rijsbergen. Dia tidak layak menjadi pelatih timnas Indonesia! Sekitar tujuh pemain sudah mengumumkan mereka tidak akan lagi bermain di bawah pelatih ini. Masalah besar bagi PSSI.
REPUBLIKA.CO.ID,Usai didepak dari jabatan pelatih timnas Indonesia oleh rezim PSSI anyar, Alfred Riedl sempat memosisikan diri di pihak netral terhadap sang suksesor, Wim Rijsbergen.

Namun, dengan catatan Tim Merah-Putih yang melempem di tangan pria Belanda berusia 59 tahun itu, kalah beruntun di tiga partai terakhir -- satu di laga ujicoba kontra Yordania dan sisanya di kualifikasi Piala Dunia 2014, ditambah sikapnya yang keras terhadap Firman Utina cs., Riedl pun tak segan mencap Wim tak pantas menangani Indonesia.
Opini tersebut diungkapkan Rield dalam wawancara dengan pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia, Bima Said, Kamis (8/9).
Selain itu, eks arsitek Vietnam dan Laos itu juga menyampaikan perkembangan upayanya dalam kasus melawan PSSI yang dianggap banyak pihak tak punya alasan kuat memecatnya.
Namun, meski telah dikecewakan, Riedl ternyata tak menutup pintu terhadap probabilitas kembali menangani Tim Garuda. Berikut kutipan wawancaranya:
GOAL.com: Bagaimana tanggapan Anda terhadap kekalahan yang dialami Indonesia dari Iran dan Bahrain?
Alfred Riedl: Saya hanya menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Bahrain. Mereka bermain tanpa inspirasi, spirit dan lemah secara taktis.
GOAL.com: Anda memilih pemain-pemain ini sebelum timnas ditangani Wim Rijsbergen. Dari dua kekalahan tersebut, apa yang berubah dari permainan timnas?
Alfred Riedl: Hampir semua pemain saya pilih karena mereka yang terbaik di Indonesia - pemain yang sama yang lolos melawan Turkmenistan. Tentunya bisa mengganti dua atau tiga pemain dengan yang lain tapi tidak lebih dari itu. Pertanyaannya adalah, apa yang dilakukan staf pelatih dengan para pemain? Bagaimana mereka mengatasi tekanan terhadap pemain, dan lain-lain? Banyak hal yang perlu dipertanyakan kepada pelatih dan staf teknisnya.
GOAL.com: Apa tanggapan Anda mengenai pernyataan Wim Rijsbergen usai pertandingan melawan Bahrain, yang menyebut pemain-pemain Indonesia yang Anda pilih tidak siap di level internasional?
Alfred Riedl: Hal itu tergantung pemahaman Anda terhadap level internasional. Dia harus melatih dan membimbing timnas Indonesia. Tim ini bukan Jerman atau Belanda! Dia harus tahu di mana dia bekerja! Minimal para suporter ingin melihat pemain berlari dan berjuang.
GOAL.com: Apa komentar Anda tentang sikap Wim yang menyalahkan para pemain timnas usai kekalahan dari Bahrain?
Alfred Riedl: Ketika Rijsbergen ditunjuk [sebagai pelatih timnas], saya bersikap netral terhadap pelatih baru. Tapi, saya mendengar dari berbagai saksi bahwa pelatih menghina pemain saat turun minum melawan Bahrain. Dia berteriak "f*ck you all, apabila kalian tidak bermain baik di babak kedua saya akan tendang kalian semua dari tim ini" [If you don't play better in the second half I will kick all of you out.] Bukan main tapi sungguh nyata! Daripada memberi semangat kepada para pemain usai tertinggal 1-0, dia malah menghina mereka. Di Eropa, [kalau seperti itu] Anda bisa langsung dipecat, atau pemain memukul Anda! Setelah itu saya tidak lagi berpihak pada Rijsbergen. Dia tidak layak menjadi pelatih timnas Indonesia! Sekitar tujuh pemain sudah mengumumkan mereka tidak akan lagi bermain di bawah pelatih ini. Masalah besar bagi PSSI.

0 komentar: